aah..aku selalu iri pada perempuan yang sedang hamil.
Lagi. Untuk ke sekian kali, aku mendatangai resepsi pernikahan teman sebayaku. Seperti mimpi saat kulihat Kadir dan istrinya yang cantik bersanding di pelaminan yang sederhana. Senyum merekah dari keduanya menyebarkan rasa bahagia pada seluruh tamu yang hadir. Sambil bergenggaman jemari, sesekali suaminya berbisik dekat pada gadis yang telah menjadi istrinya. Seorang gadis pilihannya, yang ia suka, yang ia sayangi. Dan sekarang, gadis itu duduk didepan ku dengan perut seksinya… heheheheee..a
“Ruh-ruh itu laksana pasukan tentara yang dimobilisir. Yang saling mengenal dapat berkasih sayang. Sedang yang tidak saling suka akan senantiasa berlawanan” (HR. Al bukhari, Muslim, Ahmad, riwayat dari Abu Hurairah)
Bagi sebagian orang, termasuk Kadir, yang telah siap mengemban “mitsaqon- ghalizha” sebuah perjanjian yang tercantum dalam Al-Qur’an sebagai perjanjian yang sangat berat, tentulah menyadari status dan tugas barunya. Ia adalah seorang suami dan calon ayah yang bertanggungjawab bagi keluarganya. Begitu juga istrinya.
Keputusan Kadir dan istrinya untuk menikah dini adalah hebat. Keputusan teman-temanku yang lain untuk menikah nanti pun hebat.
Menikah dini atau menikah nanti sesungguhnya sama-sama hebat. Tergantung konteks. Menikah dini dengan alasan telah siap lahir bathin, menyambung tali kasih sayang, menjaga kesucian dan menjaga kehormatan diri, menghasilkan banyak anak-anak hebat di kondisi orangtua yang masih produktif dan sehat tentu alasan yang tepat. Menikah nanti dengan alasan merasa belum mampu untuk menambah tanggungjawab dan merasa masih mampu menahan gejolak hasratnya sehingga memilih untuk terus mengisi dan memperbaiki diri terlebih dahulu, itu pun adalah orang hebat.
Bukankah memperbaiki diri berarti memperbaiki jodoh?
Mereka adalah orang-orang yang menyadari tak mudah membagi konsentrasi hingga memilih untuk fokus kuliah, fokus menaikkan kualitas diri dengan terus belajar. Tentunya belajar dalam artian luas. Belajar pada siapapun, kapanpun, dimanapun, pada apapun yang membuat dirinya menjadi pribadi yang cerdas dan matang, atau ada beberapa kasus bahwa ia kemudian menjadi tulang punggung keluarga hingga fokus untuk membantu perekonomian, menyekolahkan adik-adik, membahagiakan orang-orang yang telah begitu berjasa dalam hidupnya. Tidakkah itu golongan orang-orang hebat, ketika ‘kebahagiaan pribadi’ itu pun rela disingkirkan untuk sementara waktu karena kecintaannya pada keluarganya?
Banyak buku bertebaran kini dengan tujuan mengajak menikah muda. Biasanya buku-buku dengan genre seperti itu, laris di pasaran. Market-nya siapa lagi kalau bukan para anak muda. Begitu pula dengan majelis-majelis yang pasti selalu saja ramai didatangi kalau yang menjadi tema tak jauh-jauh tentang menikah muda.
Buku-buku atau tema-tema itu menjadi sedemikian booming-nya tentu menjadi alasan tersendiri bagi mereka yang prihatin melihat keadaan anak muda masa kini. Daripada ‘aneh-aneh’, ayo menikah! Begitulah kira-kira yang bisa ku simpulkan.
Dampaknya bisa macam-macam. Dampak positifnya para anak muda akan termotivasi untuk menikah. Termotivasi mempersiapkan kondisi lahir bathin-nya untuk bersanding dengan pujaan hati yang telah lama menjadi idamannya. Yang malas belajar jadi semangat belajar. Yang santai-santai saja mencari penghasilan, jadi semangat dalam bekerjanya. Wow.. indah bukan? Kalau seperti ini aku pun setuju.
Tapi kulihat ada beberapa teman setelah membaca buku atau mendatangi majelis biasanya semangat menikah begitu menggelora di dada. Terpesona pada kenikmatan
yang di dapat dalam pernikahan. Lupa bahwa menikah dikatakan menyempurnakan setengah dien dikarenakan begitu berat perjalanan yang akan dilalui. Belum ada persiapan apa-apa langsung tancep gas saja ingin menikah. Seperti perang. Pisau belum diasah, masih tumpul, sudah main terjun aja ke lapangan. Atau baru punya pisau satu yang tajam, langsung tergesa-gesa ingin bertarung aja. Belum apa-apa musuh udah membuat kita KO dengan senapannya. Maka sebelum berperang, paling tidak sudah punya persiapan pisau, senapan kalau bisa bom sekalian agar bisa menang dalam pertarungan. Hehe..
Maksudku di sini, paling tidak memiliki persiapan yang cukup menuju ke mahligai pernikahan.
Menikah hanya dengan alasan keinginan untuk melindungi dan dilindungi, keinginan untuk disayang dan menyayangi, diperhatikan dan memperhatikan, ditemani dan menemani agar tak kesepian atau sejenisnya tidaklah cukup. Menikah bukan perkara sesederhana itu. Menikah adalah perkara tanggungjawab. Pertanyaannya kemudian, siapkah kita menjalani tanggungjawab itu? Tanggungjawab untuk mencari nafkah bagi lelaki dan mengurus rumah tangga bagi perempuan. Menyiapkan sedini mungkin tabungan untuk segala perkara yang tak terduga ( biaya pendidikan, berobat dll). Walau memang pernikahan memperluas rizki, tapi tak berarti ‘nekat’ menikah tanpa memiliki tabungan sedikit pun, bukan? Tentunya kita selalu ingin memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang disayangi. Maka persiapkanlah itu. Tak perlu lantas menunggu menjadi seorang yang kaya raya dahulu baru menikah. Paling tidak memiliki semangat dalam upaya mencari nafkah (dalam artian memiliki sikap mandiri yang wajib diemban bagi mereka yang memilih untuk menikah). memiliki semangat dalam upaya untuk terus belajar dan menyerap ilmu (karena lelaki menjadi imam yang tentu saja harus butuh ilmu untuk membimbing keluarganya. Pun seorang wanita yang menjadi guru pertama bagi anak-anaknya kelak).
Menikah cepat itu baik tapi tidak berarti tergesa-gesa.
Berhati-hati agar tidak tergesa-gesa menikah berbeda dengan menunda-nunda pernikahan. “Nanti setelah lulus kuliah baru menikah”, setelah lulus sarjana muncul perkataan lain, “setelah S2 dulu deh baru nikah”, “setelah kerja aja deh nikahnya” atau.. “setelah posisiku di kerjaan settle dulu deh”..setelah ini setelah itu dst.. Sampai akhirnya terus menunda.. entah sampai kapan.. bukan seperti itu.
siap lahir batin ditambah sudah tak mampu lagi menahan hasrat, untuk apalagi menunda?
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda, “3 orang yang akan selalu diberi pertolongan oleh Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar, dan..
Seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya” (HR. Thabrani)
Menjadi juara adalah keberanian menentukan sikap, bukan menunggu waktu hingga datang kedewasaan bersikap. Selamat pada kau yang sedang menggenggamnya…
.
Semoga Allah menganugerahi kalian keturunan sebagai penyenang hati kedua orangtuanya…
Fahri bin Abdillah, seorang mahasiswa
dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia
Assalamu’alaikum warahmatullah wa barakatuh.
Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada dihadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian tiada memiliki siapa-siapa kecuali Allah di dalam dada, kaulah orang yang pertama datang memberikan rasa simpatimu dan kasih sayangmu. Aku tahu kau telah menitikkan air mata untukku ketika orang-orang tidak menitikkan air mata untukku.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Ketika orang-orang di sekitarku nyaris hilang kepekaan mereka dan masa bodoh dengan apa yang menimpa pada diriku karena mereka diselimuti rasa bosan dan jengkel atas kejadian yang sering berulang menimpa diriku, kau tidak hilang rasa pedulimu. Aku tidak memintamu untuk mengakui hal itu. Karena orang ikhlas tidak akan pernah mau mengingat kebajikan yang telah dilakukannya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang saat ini kudera dalam relung jiwa.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Malam itu aku mengira aku akan jadi gelandangan dan tidak memiliki siapa-siapa. Aku nyaris putus asa. Aku nyaris mau mengetuk pintu neraka dan menjual segala kehormatan diriku karena aku tiada kuat lagi menahan derita. Ketika setan nyaris membalik keteguhan imanku, datanglah Maria menghibur dengan segala kelembutan hatinya. Ia datang bagaikan malaikat Jibril menurunkan hujan pada ladang-ladang yang sedang sekarat menanti kematian. Di kamar Maria aku terharu akan ketulusan hatinya dan keberaniannya. Aku ingin mencium telapak kakinya atas elusan lembut tangannya pada punggungku yang sakit tiada tara. Namun apa yang terjadi Fahri?
Maria malah menangis dan memelukku erat-erat. Dengan jujur ia menceritakan semuanya. Ia sama sekali tidak berani turun dan tidak berniat turun malam itu. Ia telah menutup kedua telinganya dengan segala keributan yang ditimbulkan oleh ayahku yang kejam itu. Dan datanglah permintaanmu melalui sms kepada Maria agar berkenan turun menyeka air mata dukaku. Maria tidak mau. Kau terus memaksanya. Maria tetap tidak mau. Kau mengatakan pada Maria: ‘Kumohon tuturlah dan usaplah air mata. Aku menangis jika ada perempuan menangis. Aku tidak tahan. Kumohon. Andaikan aku halal baginya tentu aku akan turun mengusap air matanya dan membawanya ke tempat yang jauh dari linangan air mata selama-lamanya. Maria tetap tidak mau.” Dia menjawab: “Untuk yang ini jangan paksa aku, Fahri! Aku tidak bisa.” Kemudian dengan nama Isa Al Masih kau memaksa Maria, kau katakan, “Kumohon, demi rasa cintamu pada Al Masih.” Lalu Maria turun dan kau mengawasi dari jendela. Aku tahu semua karena Maria membeberkan semua. Ia memperlihatkan semua kata-katamu yang masih tersimpan dalam handphone-nya. Maria tidak mau aku cium kakinya. Sebab menurut dia sebenarnya yang pantas aku cium kakinya dan kubasahi dengan air mata haruku atas kemuliaan hatinya adalah kau. Sejak itu aku tidak lagi merasa sendiri. Aku merasa ada orang yang menyayangiku. Aku tidak sendirian di muka bumi ini.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Anggaplah saat ini aku sedang mencium kedua telapak kakimu dengan air mata haruku. Kalau kau berkenan dan Tuhan mengizinkan aku ingin jadi abdi dan budakmu dengan penuh rasa cinta. Menjadi abdi dan budak bagi orang shaleh yang takut kepada Allah tiada jauh berbeda rasanya dengan menjadi puteri di istana raja. Orang shaleh selalu memanusiakan manusia dan tidak akan menzhaliminya. Saat ini aku masih dirundung kecemasan dan ketakutan jika ayahku mencariku dan akhirnya menemukanku. Aku takut dijadikan santapan serigala.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Sebenarnya aku merasa tiada pantas sedikit pun menuliskan ini semua. Tapi rasa hormat dan cintaku padamu yang tiap detik semakin membesar di dalam dada terus memaksanya dan aku tiada mampu menahannya. Aku sebenarnya merasa tiada pantas mencintaimu tapi apa yang bisa dibuat oleh makhluk dhaif seperti diriku.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Dalam hatiku, keinginanku sekarang ini adalah aku ingin halal bagimu. Islam memang telah menghapus perbudakan, tapi demi rasa cintaku padamu yang tiada terkira dalamnya terhunjam di dada aku ingin menjadi budakmu. Budak yang halal bagimu, yang bisa kau seka air matanya, kau belai rambutnya dan kau kecup keningnya. Aku tiada berani berharap lebih dari itu. Sangat tidak pantas bagi gadis miskin yang nista seperti diriku berharap menjadi isterimu. Aku merasa dengan itu aku akan menemukan hidup baru yang jauh dari cambukan, makian, kecemasan, ketakutan dan kehinaan. Yang ada dalam benakku adalah meninggalkan Mesir. Aku sangat mencintai Mesir tanah kelahiranku. Tapi aku merasa tidak bisa hidup tenang dalam satu bumi dengan orang-orang yang sangat membenciku dan selalu menginginkan kesengsaraan, kehancuran dan kehinaan diriku. Meskipun saat ini aku berada di tempat yang tenang dan aman di tengah keluarga Syaikh Ahmad, jauh dari ayah dan dua kakakku yang kejam, tapi aku masih merasa selalu diintai bahaya. Aku takut mereka akan menemukan diriku. Kau tentu tahu di Mesir ini angin dan tembok bisa berbicara.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Apakah aku salah menulis ini semua? Segala yang saat ini menderu di dalam dada dan jiwa. Sudah lama aku selalu menanggung nestapa. Hatiku selalu kelam oleh penderitaan. Aku merasa kau datang dengan seberkas cahaya kasih sayang. Belum pernah aku merasakan rasa cinta pada seseorang sekuat rasa cintaku pada dirimu. Aku tidak ingin mengganggu dirimu dengan kenistaan kata-kataku yang tertoreh dalam lembaran kertas ini. Jika ada yang bernuansa dosa semoga Allah mengampuninya. Aku sudah siap seandainya aku harus terbakar oleh panasnya api cinta yang pernah membakar Laila dan Majnun. Biarlah aku jadi Laila yang mati karena kobaran cintanya, namun aku tidak berharap kau jadi Majnun. Kau orang baik, orang baik selalu disertai Allah.
Doakan Allah mengampuni diriku. Maafkan atas kelancanganku.
Wassalamu’alaikum,
Yang dirundung nestapa,
Noura
1. Bulu kening (Alis)
– Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan
yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau
meminta supaya dicukurkan bulu kening –
(Petikan dari Hadits Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)
2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng
– Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan
kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan –
(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan :
Menampakkan kaki dan mengayunkan/ melenggokkan
badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada
mereka yang mengikatnya dengan loceng, sama juga
seperti pelacur dizaman jahiliyah)
3. Wangi-wangian
– Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian
kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu
mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap
melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya
terutamanya hidung yang berkumpul itu kata orang
sekarang hidung belang –
(Petikan dari Hadits Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan
Hibban)
4. Dada
– Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain
tudung hingga menutupi bagian depan dada-dada
mereka –
(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)
5. Gigi
– Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir
(pangur) gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya –
(Petikan dari Hadits Riwayat At-Thabrani, Dilaknat
perempuan yang menjarangkan giginya supaya
menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah – Petikan
dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
6. Leher
– Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu
dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu
seperti orang jahilliah yang dahulu –
Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil
sengaja membiarkan ikatan tudung yang
menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.
7. Membayang Anggota Tubuh
– Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah
dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah:
Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah
berhaid tidak boleh baginya menampakkan anggota
badan kecuali telapak tangan dan wajah saja –
(Petikan dari Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)
8. Berjabat Tangan
– Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu
lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan
sejenis yang tidak halal baginya –
(Petikan dari Hadits Riwayat At Tabrani dan Baihaqi)
9. Memandang
– Dan katakanlah kepada perempuan mukmin
hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari
pemandangannya –
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31. Keterangan sabda
Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang
satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh
pandangan yang pertama saja manakala pandangan
seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram –
Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud dan
Tirmidzi)
10. Mulut (suara)
– Janganlah perempuan-perem -puan itu terlalu
mendayu-dayu dalam berbicara sehingga orang yang
mendengarkan ada perasaan serong dalam hatinya,
tetapi ucapkanlah perkataan-perka -taan yang baik –
(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32)
11. Kemaluan
– Dan katakanlah kepada perempuan-perem -puan
mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan
mereka dan menjaga kehormatan mereka –
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31)
– Apabila seorang perempuan itu sholat lima waktu,
puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya
dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam
Surga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Riwayat Al Bazzar)
– Tiada seorang perempuanpun yang membuka
pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia
telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah –
(Petikan dari Hadits Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn
Majah)
12. Pakaian
– Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebiha -n
terutama yang menyolok mata , maka Allah akan
memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti –
(Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud , An
Nasa’i dan Ibn Majah)
(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Keterangan : Hai
Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah
mereka memakai baju jilbab dan longgar, yang
demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Dan
karena itu mereka tidak diganggu. Allah maha
Pengampun lagi maha Penyayang)
– Sesungguhnya sebagian ahli Neraka ialah perempuan-
perem -puan yang berpakaian tetapi telanjang yang
cenderung pada maksiat dan menarik orang lain untuk
melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Surga
dan tidak akan mencium baunya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang,
ketat/ -membentuk dan berbelah/ -membuka bahagian-
bahagi -an tertentu)
13. Rambut
– Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perem -
puan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih
otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak
mau menutup rambutnya dari pandangan/ -dilihat oleh
lelaki yang bukan mahramnya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Apakah kamu akan menjadi manusia bodoh ? seperti lagunya Ada Band ...
Setiap pribadi memiliki jawaban masing-masing.....
Lalu saya teringat akan sebuah puisi dari Kahlil Gibran seperti berikut:
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan kata yang tidak sempat diucapkan
Kayu kepada Api
Yang menjadikannya Abu ....
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan isyarat yang tidak sempat disampaikan
Awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada ....
Mungkin itu yang ada di setiap benak orang yang menunggu dengan setia ....
Walaupun nantinya tanpa suatu kejelasan ataukah kenyataan pahit yang didapatkannya
Yang dia perlukan hanyalah mencintai dengan sederhana
Yang di dalamnya memiliki sejuta makna
Tapi kadang ketika seseorang sudah menunggu dan mencintai dengan sederhana
Kenyataan tak seindah yang diimpikan ....
Apakah itu berkaitan dengan takdir yang dinamakan Jodoh
Hanya Langit yang mengetahui rahasia didalamnya
Satu alasan yang jelas .....
Ketikacinta tidak berhasil Bebaskan dirimu
Biarkan Hatimu kembali melebarkan sayapnya
Terbang ke alam yang bebas
Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya
Dan ketika cinta itu mati
Kamu tidak perlu mati bersamany......
Karena sekali lagi
Cinta itu harus menerima......Penerimaan yang indah
Cinta itu harus mengerti .......Pengertian yang benar
Cinta itu harus memahami......Pemahaman yang tulus
Wujud dari Cinta kadang seperti panasnya matahari dan derasnya air hujan tapi kita memerlukan perwujudan keduanya
Untuk melihat Pelangi kebahagiaan .......
Aku mencintaimu
Karena Kau Seumpama Bintang
Meski jauh Kau tetap Terang
Meski terkadang menghilang kau tetap bercahaya
Jauh direlung-relung jiwa
Aku Mencintaimu,
Karena Aku harus mencintaimu
Rukuk dan Sujudmu membuatku rindu
Kukatakan padamu Aku mencintaimu
Ya aku mencintaimu
Kau dengar Itu ?
Aku mencintaimu,
Karen Rukuk dan Sujudmu pada Tuhanmu
Aku Mencintaimu
Semoga kelak kita menjadi satu jiwa yang padu.....

- Makanan yang memiliki sifat basa atau alkalin dapat menciptakan lingkungan yang baik untuk kromosom Y atau sperma calon bayi laki-laki di dalam vagina.
- Makanan kaya sodium dan potasium menurunkan kadar pH lendir serviks, dan meningkatkan kemungkinan pembuahan ovum oleh sperma “maskulin”.
- Hindari makanan yang dapat meningkatkan pH menjadi asam, karena bisa membunuh kromosom Y.
- Pilihan makanan: Daging merah (baik dimasak biasa, diasap atau diolah menjadi smoke meat, ham dan sosis), Ikan, roti putih, kue kering, sup krim, minuman berkarbonasi, makanan olahan, makanan yang memiliki rasa asin, pisang.
- Kosumsi makanan tinggi kalsium, magnesium dan rendah garam, sebab meningkatkan pH menjadi asam pada lendir serviks dan menghasilkan sperma “feminin”.
- Hindari makanan yang menciptakan lingkungan alat reproduksi wanita jadi lebih basa. Termasuk di dalamnya adalah makanan yang memiliki rasa lebih asin.
- Pilihan makanan: Diary product (susu, keju dan yogurt), Telur, Es krim, Sereal, nasi, Pasta, Buah-buahan (jeruk, apel, anggur, prune dan plum), sayuran (wortel, buncis dan jagung), Ikan.


Cobalah catat masa menstruasi Anda (perhitungan 32 hari):
- HARI 1-5. Memulai siklus di hari pertama menstruasi. Penting untuk mencatat tanggal itu untuk menghitung tanggal perkiraan ovulasi Anda
- HARI 6-11. Anda tidak menstruasi, tetapi tidak subur. Tubuh pada tahap ini sedang mempersiapkan pelepasan telur.
- HARI 12-18. Inilah hari-hari paling subur Anda. Tubuh melepas telur pada salah satu dari ketujuh hari tersebut. Ini adalah waktu terbaik untuk berhubungan seks. Karena masa hidup maksimal sperma adalah 5 hari dan sel telur 1 hari, masa subur adalah 5 hari sebelum dan 1 hari sesudah ovulasi.
- HARI 19-32. Jika Anda baru melakukan hubungan seks selama periode ini, peluang kehamilan nyaris nol.